Database Relational, Pembuatan Model Data dan Desain Database
Pengertian database dari berbagai ahli dan sumber adalah sebagai
berikut:
1.
Wikipedia
Pangkalan data atau basis data (bahasa Inggris: database), atau
sering pula dieja basis data, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
2.
Menurut Gordon C. Everest :
Database adalah koleksi atau kumpulan data yang
mekanis, terbagi/shared, terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada
organisasi.
3.
Menurut Toni Fabbri :
Database adalah sebuah sistem file-file yang
terintegrasi yang mempunyai minimal primary key untuk pengulangan data.
Jadi dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa,
basis data (database) adalah kumpulan
dari berbagai data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data
tersimpan di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat
lunak. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur
dan batasan dari data atau informasi yang akan disimpan. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem
informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para
pengguna atau user.
Dalam mendesain sebuah database agar menjadi database
yang handal dan tangguh, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan.
Langkah-langkah tersebut diantaranya :
B.
Peran Akuntan Dalam Desain
Database
1.
Tahap Perencanaan
Akuntan menyediakan informasi yang digunakan untuk
mengevaluasi kelayakan proyek yang diajukan, dan terlibat dalam membuat
keputusan mengenai hal tersebut.
2.
Tahap analisis persyaratan dan tahap desain
Akuntan berpartisipasi dalam mengidentifikasi kebutuhan
informasi pemakai, mengembangkan skema logis, mendesain kamus data serta menentukan
pengendalian.
3.
Tahap pengkodean
Akuntan dengan keahlian SIA nya melakukan pengkodean.
4.
Tahap implementasi
Akuntan membantu menguji keakuratan database yang baru dan
program aplikasi yang akan digunakan.
5.
Tahap operasional dan pemeliharaan
Akuntan menggunakan sistem database untuk memproses transaksi
dan membantu mengelolanya.
Untuk tiap peran, kita harus bisa mengidentifikasi
bagian database yang harus bisa diakses dan yang tidak bisa diakses, dan kita
harus bisa mengambil langkah untuk memastikan bahwa aturan akses tersebut
dilakukan. DBMS memberikan beberapa mekanisme untuk membantu langkah tersebut.
Model basis data adalah kumpulan dari konsepsi basis data
yang biasanya mewakili struktur dan relasi data yang terdapat pada suatu basis
data. Esensi sebuah model basis data adalah tempat di mana data atau suatu
metodologi untuk menyimpan data. Kita tidak dapat melihat model basis data
tetapi kita dapat melihat algoritma yang digunakan oleh model basis data
tersebut.
Perusahaan dapat mengatasi berbagai masalah yang
berkaitan dengan file datar dengan mengimplementasikan model basis data untuk
manajemen data. Akses ke sumber daya data dikendalikan melalui sistem manajemen
basis data (Database Management System-DBMS). DBMS adalah peranti lunak
sistem khusus yang diprogram untuk mengetahui elemen data mana yang penggunanya
memiliki hak untuk mengaksesnya.
Ada 2 macam model basis data :
1.
Model konseptual
Model konseptual terfokus kepada representasi basis data
secara alam logika. Model ini lebih memperhatikan tetang apa yang disajikan
dibanding dengan bagaimana cara menyajikannya.
2.
Model Implementasi
Ditekankan pada Bagaimana cara data disajikan pada basis data
atau bagaimana struktur data diimplementasikan.
Dari konsep Model basis data implementasi terdapat beberapa
konsep basis data yang berkembang antara lain :
1.
Model basis data hierarki (hierarchical database)
Sistem basis data hierarki merupakan konsep model basis data
yang tertua, tidak ada kepastian kapan konsep ini mulai digunakan. Model ini
berupa suatu pohon dengan relasi Parent Child Relationships dengan hubungan
satu-banyak (1-N).
2.
Model Basis data Relasional
Model basis data relasional merupakan model basis data yang
dirancang agar memiliki konsistensi informasi dalam bentuk normalisasi
database. Yang secara implementatif dan operasional dikendalikan oleh mesin
Database Managemen System (DBMS).
Struktur dasar basis data relasional :
1.
Relasional Database Management System beroperasi pada
lingkungan logika manusia.
2.
Basis data relasional diasumsikan sebagai sekumpulan
tabel-tabel.
3.
Setiap tabel terdiri dari serangkaian per-potongan
baris/kolom.
4.
Tabel-tabel (atau relasi) terhubung satu dengan lainnya
menggunakan entitas tertentu yang digunakan secara bersama.
5.
Tipe hubungan seringkali ditunjukkan dalam suatu skema.
6.
Setiap tabel menghasilkan data yang lengkap dan kebebasan
struktural
Keuntungan model data entity relationship :
1.
Secara konseptual sangat sederhana.
2.
Gambaran secara visual.
3.
Alat bantu komunikasi lebih efektif.
4.
Terintegrasi dengan model basis data relasional
Kerugian model entity relationship :
1.
Gambaran aturan-aturan terbatas.
2.
Gambaran relasi terbatas.
3.
Tidak ada bahasa untuk memanipulasi data.
4.
Kehilangan isi informasi
D.
Diagram Hubungan Entitas (ERD-Entity Relationship Diagram)
Model Entity Relationship diperkenalkan pertama kali
oleh P.P. Chen pada tahun 1976. Model ini dirancang untuk menggambarkan
persepsi dari pemakai dan berisi obyek-obyek dasar yang disebut entity dan
hubungan antar entity-entity tersebut yang disebut relationship. Pada model ER
ini semesta data yang ada dalam dunia nyata ditransformasikan dengan
memanfaatkan perangkat konseptual menjadik sebuah diagram, yaitu diagram ER ( Entity
Relationship).
Diagram Entity-Relationship melengkapi penggambaran
grafik dari struktur logika. Dengan kata lain Diagram E-R menggambarkan arti
dari aspek data seperti bagaimana entity-entity, atribut-atribut dan
relationship-relationshipdisajikan. Sebelum membuat Diagram E-R, tentunya kita
harus memahami betul data yang diperlukan dan ruang lingkupnya. Di dalam
pembuatan diagram E-R perlu diperhatikan penentuan sesuatu konsep apakah
merupakan suatu entity, atribut atau relationship.
Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah
Entity-Relationship Model (ERM) merupakan abstrak dan konseptual representasi
data. Entity-Relationship adalah salah satu metode pemodelan basis data yang
digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem.
Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya
bersifat top-down.
Diagram hubungan entitas merupakan suatu teknik grafis
yang menggambarkan skema database. Disebut diagram E-R karena diagram tesebut
menunjukkan berbagai macam entitas yang dimodelkan, serta hubungan antar
entitas tersebut. Entitas adalah segala sesuatu yang informasinya ingin
dikumpulkan dan disimpan oleh organisasi. Didalam diagram E-R, entitas muncul
dalam bentuk persegi panjang, dan hubungan antara entitas digambarkan dengan
wajik.
Diagram Hubungan Entitas Diagram E-R tidak hanya
menunjukkan isi dari suatu database, tetapi juga secara grafis model
suatu organisasi. Jadi diiagram E-R dapat dipergunakan tidak hanya mendesain
database, tetapi juga untuk mendokumentasikan dan memahami database yang telah
ada, serta untuk mengubah secara total proses bisnis.
Enam langkah dasar dalam mendesain dan mengimplementasikan
sistem database:
1. Identifikasi kebutuhan
informasi para pemakai.
2. Tahap pertama terdiri dari
perencanaan awal untuk menetapkan kebutuhan dan kelayakan pengembangan sistem
baru.
3. Pengembangan berbagai skema
berbeda untuk sistem yang baru, pada tingkat konseptual, eksternal dan internal
4. Penerjemahan skema tingkat
internal ke struktur database sesungguhnya, yang akan diimplementasikan ke
dalam sistem yang baru tersebut.
5. Mentransfer semua data dari
sistem sebelumnya ke database SIA yang baru.
6. Penggunaan dan pemeliharaan
sistem yang baru.
E.
Model Data REA (Resource Event Agent)
Model data REA secara khusus dipergunakan dalam desain
database SIA sebagai alat pembuatan model konseptual yang fokus pada aspek
sematik bisnis yang mendasari aktifitas rantai nilai suatu organisasi. Model
REA memberikan petunjuk dalam desain database dengan cara menidentifikasi entitas
apa yang seharusnya dimasukkan ke dalam database SIA, dan dengan cara bagaimana
membuat struktur antar entitas dalam database tersebut.
REA adalah model bagaimana sebuah sistem akuntansi
dapat kembali direkayasa oleh komputer. REA awalnya diusulkan pada tahun 1982
oleh William E. McCarthy sebagai model akuntansi umum, dan berisi konsep sumber
daya, peristiwa dan agen.
REA merupakan model yang populer dalam sistem
informasi akuntansi (SIA). Tapi ini jarang terjadi pada praktik bisnis,
perusahaan tidak dapat dengan mudah membongkar sistem mereka untuk memenuhi
tuntutan radikal REA. Dan juga model REA
menghilangkan banyak objek akuntansi yang tidak diperlukan dalam komputer. Yang
paling terlihat dari ini adalah debit dan kredit-double-entry pembukuan menghilang
dalam sistem REA. Banyak buku besar umum juga menghilang, setidaknya sebagai
obyek persisten, misalnya, piutang atau hutang. Komputer dapat menghasilkan
akun tersebut secara real time menggunakan catatan sumber dokumen.
Model REA juga merupakan suatu alat pemodelan
konseptual yang khusus dirancang untuk melengkapi struktur dalam perancangan
database SIA. Dalam model REA ditentukan entiti apa yang harus disertakan dalam
database SIA dan bagaimana susunan relationship antara entiti dalam database
SIA.
Tipe entity dalam model REA dibedakan dalam tiga kategori,
yaitu:
1.
Sumberdaya (resources)
2.
Kegiatan (even)
3.
Pelaku (agent)
Pengertian tiga entity di atas adalah :
1.
Resources didefinisikan sebagai
sesuatu yang memiliki nilai ekonomisbagi organisasi tersebut. Contoh resources
adalah kas, inventaris, peralatan, persediaan, gudang, pabrik, dan tanah.
2.
Events menunjukkan
aktivitas-aktivitas bisnis, dimana manajemen ingin mengumpulkan informasi untuk
tujuan perencanaan pengawasan. Sebagai contoh, aktivitas penjualan akan
mengurangi persediaan dan aktivitas penerimaan kas akan menambah jumlah kas.
SIA harus dirancang untuk memperoleh dan menyimpan informasi aktivitas
tersebut.
3.
Agents adalah orang dan organisasi
yang berpartisipasi dalam aktivitas dan kepada siapa informasi diserahkan untuk
tujuan perencanaan, pengawasan, dan pengevaluasian. Contoh agent adalah
pengawai, pelanggan, dan pemasok.
D.1 Contoh
diagram REA
Pola Dasar REA
D.2 Contoh
Pola Dasar REA
Gambar D.2 di atas memperlihatkan bahwa pola dasar REA
terdiri dari sepasang kegiatan, satu kegiatan meningkatkan beberapa sumber
daya, dan kegiatan satunya menurunkan beberapa sumber daya. Pertukaran ekonomi
dasar dalam siklus pendapatan melibatkan penjualan barang dagangan atau
pelayanan, serta serangkaian penerimaan kas sebagai pembayaran dalam penjualan
tersebut.
Jadi, Perancang database mulai menggambar diagram REA
untuk siklus pendapatan perusahaan dengan membuat entitas kegiatan penjualan
dan penerimaan kas dalam bentuk persegi panjang, dan hubungan dualitas ekonomi
antara mereka, dalam bentuk w ajik.
D.3 Gambar Relationship
Selama menggambar diagram REA untuk suatu siklus
transaksi, sangatlah berguna untuk membagi kertas yang digunakan untuk
menggambar ke dalam tiga kolom, satu kolom untuk setiap jenis entitas.
Pergunakan kolom kiri untuk sumber daya, kolom tengah untuk kegiatan, dan kolom
kanan untuk pelaku.
Kemudahan untuk membaca diagram dapat ditingkatkan
apabila entitas kegiatan digambar dari atas ke bawah, sesuai dengan urutan
kejadiannya. Jadi, perancang database mulai membuat Gambar D.2 dengan
memperlihatkan entitas penjualan di atas entitas kegiatan tanda terima kas, di
dalam kolom tengah kertasnya.
D.4 Diagram REA untuk siklus
Pendapatan
F.
Membangun Diagram REA
Membangun diagram REA untuk satu siklus transaksi
terdiiri dari empat langkah :
1.
Identifikasi pasangan kegiatan pertukaran ekonomi yang
mewakili hubungan dualitas dasar nomal- untuk menerima, dalam siklus tersebut.
2.
Identifikasi sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap
kegiatan pertukaran ekonomi dan para pelaku yang terlibat dalam kegiatan
tersebut.
3.
Analisa setiap kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan
apakah kegiatan tersebut harus dipecah menjadi satu kombinasi dari satu atau
lebih kegiatan komitmen dan kegiatan pertukaran ekonomi.
4.
Tetapkan kardinalitas setiap hubungan Kardinal merupakan
entitas yang mewakili kelas atau rangkaian objek. Contohnya entitas pelanggan
mewakili seluruh pelanggan organisasi. Kardinalitas menunjukkan bagaimana
perumpamaan dalam satu entitas dapat dihubungkan ke perumpamaan tertentu dalam
entitas lainnya.
Kardinal terbagi menjadi 2, yaitu :
1.
Kardinalitas Minimum menunjukkan apakah sebuah baris dalam
tabel harus dihubungkan dengan paling tidak satu baris di dalam tabel yang
letaknya berseberangan dalam hubungan tersebut. Kardinalitas minimimun 0,
memiliki arti bahwa semua baris baru dapat ditambahkan di tabel tersebut tanpa
harus dihubungkan dengan baris tertentu dalam tabel yang letaknya berseberangan
dalam hubungan tersebut. Kardinalitas minimum 1, memiliki arti bahwa setiap
baris dalam suatu tabel harus dihubungkan ke paling tidak satu baris dalam
tabel lainnya dihubungan tersebut.
2.
Kardinalitas Maksimum menunjukkan apakah suatu baris dalam
tabel dapat dihubungkan ke lebih dari satu baris tabel lainnya. Kardinalitas
maksimum 1, memiliki arti bahwa setiap baris di dalam tabel dapat dihubungkan
ke, paling banyak, hanya satu baris dalam tabel lainnya.
Tiga jenis hubungan dalam kardinalitas maksimum :
1.
Hubungan satu ke satu (one-to-one-relationship)
2.
Hubungan satu ke banyak (one-to-many
relationship)
3.
Hubungan banyak ke banyak (many-to-many
relationship)
G.
Mengimplementasikan Diagram
REA Dalam Database Relasional
Diagram REA ini dapat
dipergunakan untuk mendesain database relasional yang terstruktur baik.
Bahkan, membuat suatu
rangkaian tabel berdasarkan diagram REA secara otomatis akan menghasilkan
database relasional yang terstruktur baik, tanpa adanya masalah nomaly
pembaruan (update), penyisipan data (insert), dan penghapusan (delete).
Mengimplementasikan diagram
REA ke dalam database relasional melibatkan proses tiga tahap, yaitu :
1. Membuat
sebuah tabel untuk setiap entitas berbeda dan untuk setiap hubungan banyak-ke-banyak.
2. Memberikan
atribut ke tabel yang tepat.
3. Menggunakan
kunci luar untuk mengimplementasikan hubungan satu-ke-satu dan hubungan
satu-ke-banyak
D.5 Diagram REA Parsial Untuk Siklus Pengeluaran
Menetapkan Atribut untuk Setiap Tabel
1. Menetapkan
Kunci Utama
Setiap tabel di dalam database relasional harus memiliki
sebuah kunci utama, yang terdiri dari sebuah atribut, atau kombinasi dari
beberapa atribut, yang secara unik mengidentifikasi setiap baris dalam tabel
tersebut.
2. Other
Attributes
Atribut tambahan selain kunci utama dimasukkan dalam setiap
tabel untuk memenuhi persyaratan pemrosesan transaksi dan kebutuhan informasi
manajemen.
3.
Atribut non kunci (nonkey
attribute)
Dalam Tabel Hubungm M:N, penempatan atribut yang bukan berupa
kunci dalam setiap inbel M:N, untuk melihat alasan mengapa mereka harus
disimpan dalam tabel-tabel. tersebut.
Implementasi Hubungan Satu ke Satu dan Satu ke Banyak
1. Hubungan
Satu ke Satu
Di dalam database relasional,
hubungan satu ke satu antara entitas dapat diimplementasikan dengan memasukkan
kunci utama suatu entitas sebagai kunci luar dalam tabel yang mewakili entitas
satunya. Tidak ada contohnya hubugnan 1:1 dalam diagram contoh
Implementasi Hubungan Satu ke Satu dan Satu ke Banyak
2. Hubungan
Satu ke Banyak
Dalam database relasional, hubungan
satu ke banyak dapat diimplementasikan juga dalam relasi ke database dengan
menggunakan kunci luar. Kunci utama dari entitas dengan kardinal maksimum N
menjadi kunci luar dalam entitas dengan kardinal maksimum 1.
Contoh: Nomor pegawai dan nomor
pemasok adalah kunci luar dalam kegiatan pembelian dan kegiatan pengeluaran
kas.
Seperti yang telah
disebutkan, untuk mendesain SIA yang dapat berfungsi untuk PERUSAHAAN,
Perancang database harus mengembangkan diagram REA untuk siklus tambahan dan
kemudian memadukan diagram-diagram tersebut.
Perancang database kemudian menggabungkan diagram
siklus pendapatan dan pengeluaran agar Manajemen mendapat gambaran umum tingkat
tinggi mengenai hal-hal yang akan dimasukkan dalam SIA mereka.
Pengambilan Informasi dari SIA
Diagram REA yang lengkap
juga berfungsi sebagai petunjuk yang berguna untuk meminta informasi dari
database SIA.
Permintaan data dapat
digunakan untuk menghasilkan jurnal dan buku besar serta menyiapkan laporan manajerial
dan menghasilkan informasi laporan keuangan lainnya dari database rasional yang
dibuat dengan menggunakan model REA.
0 komentar:
Posting Komentar